Atopic dermatitis atau radang kulit merupakan penyakit yang lebih sering muncul pada bayi dan anak-anak usia kurang dari 12 tahun. Dua dari 3 anak-anak yang menderita Atopic Dermatitis mengalami gejala pertama kali umumya pada usia kurang dari satu tahun, bahkan ketika bayi berusia 1 atau 2 bulan. Resiko seorang bayi untuk menderita Atopic Dermatitis antara lain dipengaruhi oleh ada/tidaknyasalah satu atau kedua orang tuanya yang menderita alergi, asma, dermatitis. Delapan dari sepuluh bayiyang mempunyai orang tua dermatitis akan mengalami Atopic Dermatitis.
Seperti halnya dermatitis pada orang dewasa, bayi dan anak-anak yang memiliki atopic dematitis umumnya mempunyai jenis kulit kering atau sensitif. Penyebabnya belum diketahui, namun jika dilakukan pemeriksaan darah umumnya akan diperolah kadar antibodi tertentuyang tinggi pada anak yang menderita Atopic Dermatitis. Atopic Dermatitis sering kali muncul di wajah, siku atau lutut, naun bisa juga muncul di bagian tubu lainnya.
TANDA DAN GEJALA GANGGUAN KULIT TANPA SEBAB JELAS / ATOPIC DERMATITIS
Dermatitis dapat dikenali dengan mudah karena tanda-tandanya sangat khas, yaitu: kulit terlihat merah, terasa gatal dan nyeri, kadang bahkan sampai membengkak.
Pada bayi dan anak-anak yang paling khas adalah pemerahan pada kulit. Orang tua dianjurkan untuk memperhatikan susu formula yang diminum bayi atau anak-anak, karena bisa jadi mereka alergi terhadap susu yang mereka minum.
Alergi TIDAK AKAN MUNCUL karena ASI, kecuali jika ibu yang menyusui tidak memperhatikan makanannya.
PERAWATAN DIRI SENDIRI
Atopic dermatitis sering mmbuat ibu merasa bersalah dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, karena atopic dermatitis ini membuat bayi tampak sangat menderita. Tanpa pegbatan yang tepat Atopic dermatitis akan sangat sulit "ditaklukkan".
Lakukan tindakan berikut ini untuk membantu anak-anak segera terbebas dari atipic dermatitis:
* Gunakan sabun bayi atau pembersih yang tidak berwarnadan tidak mengandung pewangi.
Contoh: Lactacyd baby (biru), Sebamed baby cleansing bar.
* perhatikan susu formula bayi yang anda berikan, Susu tanpa label hipoalergenik dapat menyebabkan bayi alergi
terhadap kandungan proteinnya. Alergi susu juga dapat menyebabkan mual-mual, diare, batuk dan sesak nafas.
* Coba hentikan pemberian susu formula yg anda berikan selama 7 hingga 10 hari, Ganti dengan susu yang
hipoalergenik. contoh: NAN-HA, Isomil, Nursoy, Nutrilon Soya, Pregestimil, Pepti junior.
Susu Hipo alergenik ini dibuat dengan cara:
* Komponen proteinnya dicernakan dengan enzim sebelum dicampur dengan komponen lain.
* Komponen protein dihilangkan dan diganti dengan asam amino (komponen dasar protein).protein adalah komponen
makanan yang berpotensial menimbulkan reaksi alergi.
* Perhatikan makanan yang Anda berikan, apakah mengandung telur, ataupun jenis seafood seperti udang,kepiting,
makanan pedas dan berbumbu (opor, kare, gulai) terutama apabila Anda masih menyusui.
OBAT-OBATAN
Obat pilihan utama adalah golongan steroid topikal. Pengobatan untuk dermatitis memerlukan waktu yang cukup lama. pada bayi pengobatan dengan kortikosteroid topikal maksimal 1 bulan.
Sediaan steroid topikal yang boleh diberikan berupa krim. Bentuk sediaan berupa salep tidak boleh diberikan karena dikhawaritirkan penyerapannya akan berlebihan karena salep lebih menempel pada kulit.
Jika Steroid topikal tidak memberikan respon yang memadai, biasanya perlu ditambahkan obat anti alergi yang diminum. Konsultasiak dengan Dokter Keluarga Anda tau Dokter Spesialis Anak (DSA)
No comments:
Post a Comment